Tintaindonesia.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia menyampaikan kondisi ekonomi nasional per akhir Juni 2025 tetap berada dalam jalur yang stabil dan positif. Di tengah tekanan global, perekonomian Indonesia mampu tumbuh secara moderat, dengan dukungan kuat dari sektor pertanian dan langkah antisipatif pemerintah serta Bank Indonesia, (29/06/2025).
Menurut data terbaru, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar 4,9 persen (year-on-year). Lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan tahunan Indonesia akan berkisar 4,7 hingga 4,8 persen, dengan proyeksi meningkat menuju 5,5 persen pada tahun 2027, seiring pelaksanaan reformasi struktural dan peningkatan investasi.
Sektor pertanian menjadi motor utama pendorong ekonomi dengan capaian pertumbuhan sebesar 10,45 persen, tertinggi dalam satu dekade terakhir. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pangan dan ketahanan pangan nasional dalam mendukung perekonomian secara keseluruhan.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur bulan Juni 2025. Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, yang pada pekan terakhir Juni bertahan di kisaran Rp16.270–Rp16.285 per dolar AS, sekaligus merespons tekanan eksternal secara proporsional.
Dalam laporannya, BI juga mencatat kondisi sistem keuangan yang solid dengan pertumbuhan kredit sebesar 13,7 persen, serta kinerja sektor UMKM yang mulai pulih dengan pertumbuhan kredit sebesar 2,2 persen hingga Mei 2025.
Pemerintah dan otoritas moneter juga mencermati kondisi global yang masih penuh ketidakpastian. Oleh sebab itu, koordinasi kebijakan fiskal dan moneter terus diperkuat untuk menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, serta mempercepat realisasi belanja negara.
“Meski kondisi global penuh tantangan, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan. Kami optimistis, dengan penguatan sektor riil dan kebijakan yang responsif, pertumbuhan akan tetap berada di jalur positif,” ujar perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mendorong percepatan transformasi digital, pengembangan hilirisasi industri, serta mendorong peran sektor swasta dan UMKM agar pertumbuhan lebih inklusif.
