Tintaindonesia.id, Jakarta – Ribuan buruh dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar aksi besar-besaran pada Kamis, 28 Agustus 2025 di Jakarta. Aksi ini akan dipusatkan di Gedung DPR RI dan Istana Kepresidenan sebagai simbol tuntutan langsung kepada pemerintah, Rabu (27/8/2025).
Aksi tersebut diprakarsai oleh Partai Buruh bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Keduanya menilai, masih banyak kebijakan ketenagakerjaan yang merugikan kaum buruh sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
Salah satu tuntutan utama yang akan disuarakan adalah penghapusan sistem outsourcing (HOSTUM). Buruh menilai sistem ini telah membuat posisi pekerja semakin rentan dan tidak memiliki kepastian kerja yang layak.
Baca : Karang Taruna Sukasari dan KKN UIN Jakarta Gelar Program Ketahanan Pangan dengan Budidaya Ikan Lele
Selain itu, buruh juga menolak kebijakan upah murah. Mereka mendesak pemerintah agar segera menaikkan upah minimum sebesar 8,5 hingga 10,5 persen, sebagai bentuk perlindungan terhadap daya beli pekerja di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit.
Presiden Partai Buruh menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari perjuangan kolektif. Menurutnya, kesejahteraan buruh dan keluarganya hanya bisa terjamin jika pemerintah mendengar suara pekerja dan melakukan perbaikan regulasi.
Sementara itu, pihak Istana melalui Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengingatkan agar aksi besar-besaran tersebut tetap dilakukan secara tertib. Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan tidak merusak fasilitas publik.
Baca juga : DPR Sahkan Revisi UU Haji dan Umrah, Ada 9 Poin Perubahan Penting
Selain di Jakarta, aksi serupa juga akan berlangsung di berbagai kota industri besar di Indonesia. Ribuan buruh dari kawasan Jabodetabek dipastikan turun langsung ke ibu kota untuk memperkuat jalannya demonstrasi nasional ini.
Masyarakat pun diimbau untuk mengantisipasi potensi kepadatan lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI dan Istana Negara. Kehadiran massa dalam jumlah besar diperkirakan akan memengaruhi aktivitas transportasi di pusat ibu kota sepanjang aksi berlangsung.
