Tintaindonesia.id, Tangerang – Pemerintah Kabupaten Tangerang mendukung peluncuran program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai bagian dari strategi pemerintah pusat untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa. Program ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa dan kelurahan, Senin (21/7/2025)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih merupakan “senjata ketiga” dalam strategi trisula pengentasan kemiskinan, setelah layanan kesehatan dan pendidikan gratis. Sebagai tahap awal, pemerintah telah menyiapkan 103 unit koperasi percontohan yang diluncurkan secara resmi pada 21 Juli, dengan target membentuk 80.000 koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia hingga akhir Oktober 2025.
Baca : Presiden Resmikan Koperasi Merah Putih, Motor Baru Penggerak Ekonomi Desa
Program ini melibatkan 13 kementerian dan dua lembaga negara, berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta aparat desa. Kopdes Merah Putih didesain untuk memberikan beragam layanan utama di tingkat desa, meliputi:
- Gerai sembako murah,
- Unit simpan-pinjam berbunga rendah,
- Klinik dan apotek desa,
- Cold storage untuk hasil tani dan perikanan,
- Pusat logistik desa.
Dengan layanan tersebut, koperasi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan akses kebutuhan pokok masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, memutus rantai tengkulak, serta mengurangi praktik pinjaman ilegal yang masih marak di pedesaan.
Baca juga : Permanent Campaigning: Strategi Politik Era Digital di Indonesia
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan Kopdes Merah Putih di beberapa titik strategis sebagai bentuk komitmen langsung dari pemerintah pusat dalam mendukung perekonomian kerakyatan berbasis desa.
Program ini juga mendapat respons positif dari berbagai pihak karena dinilai sebagai bentuk konkret revitalisasi koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Pemerintah berharap keberadaan Kopdes Merah Putih menjadi motor penggerak kemajuan desa yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan.
