Transformasi Pendidikan Indonesia 2025: Pemerintah Fokus pada Digitalisasi, Sekolah Unggulan, dan Pemerataan Akses

Tintaindonesia.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melanjutkan upaya transformasi sistem pendidikan nasional. Memasuki pertengahan tahun 2025, berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, meratakan akses di seluruh daerah, dan menciptakan generasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman, Minggu (29/06/2025).

Salah satu fokus utama yang menjadi sorotan adalah digitalisasi sistem pembelajaran, yang kini diterapkan di lebih dari 70 persen satuan pendidikan dasar dan menengah. Proses pembelajaran berbasis teknologi ini telah membantu memperluas akses pendidikan, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Transformasi digital di sektor pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kesiapan guru, kurikulum, dan sistem manajemen yang terintegrasi,” ujar Plt. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek.

1. Sekolah Unggulan dan Kurikulum Baru

Seiring dengan digitalisasi, pemerintah juga mendorong pengembangan sekolah unggulan berbasis karakter dan prestasi akademik, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA. Melalui program “Sekolah Garuda”, peserta didik dengan kemampuan unggul mendapatkan akses pembelajaran yang lebih mendalam, fasilitas pendukung modern, serta pelatihan berstandar internasional.Di sisi lain, penerapan Kurikulum Merdeka versi 2025 juga terus diperluas. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang kontekstual, berbasis proyek, dan menumbuhkan kompetensi abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

2. Pemerataan Akses dan Kualitas Guru

Kemendikbudristek juga menargetkan peningkatan pemerataan tenaga pendidik dan sarana prasarana pendidikan. Hingga Juni 2025, lebih dari 42.000 guru ASN PPPK telah ditempatkan di berbagai wilayah yang sebelumnya mengalami kekurangan guru.

“Kita ingin anak-anak dari Aceh hingga Papua memiliki kualitas pendidikan yang setara. Itu hanya bisa dicapai jika semua pihak bersinergi, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat,” tambahnya.

3. Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski berbagai kemajuan telah dicapai, tantangan masih tetap ada, mulai dari kesenjangan infrastruktur antarwilayah, literasi digital guru, hingga pendanaan operasional sekolah. Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak dalam menyukseskan reformasi pendidikan nasional.

Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan meluncurkan platform nasional untuk penguatan literasi dan numerasi, serta meningkatkan pelatihan guru melalui skema digital bersertifikat.

Transformasi pendidikan Indonesia di tahun 2025 menjadi bagian penting dalam menyiapkan generasi emas 2045. Dengan fondasi digitalisasi, kurikulum yang relevan, dan peningkatan kualitas pendidik, pemerintah optimistis pendidikan Indonesia mampu bersaing secara global dan menjawab tantangan zaman.