Tintaindonesia.id, Jakarta – Ceramah lama budayawan Emha Ainun Nadjib, atau yang lebih dikenal sebagai Cak Nun, kembali mengemuka dan ramai diperbincangkan publik. Hal ini menyusul mencuatnya kembali potongan video yang menampilkan ramalan Cak Nun pada tahun 2012 mengenai potensi pecahnya perang antara Iran dan Israel, yang belakangan dianggap benar-benar terjadi, Kamis (26/06/2025).
Dalam video tersebut, Cak Nun menyampaikan bahwa suatu hari Iran akan diserang oleh Israel dan Amerika Serikat, dan bahkan menyebut bahwa Arab Saudi kemungkinan akan berpihak kepada Israel dalam konflik tersebut. Ramalan tersebut dinilai semakin relevan dengan perkembangan situasi global saat ini, di mana ketegangan antara Iran dan Israel memuncak, dan sejumlah serangan militer besar telah terjadi.
Lebih jauh, Cak Nun tidak hanya menyoroti potensi konflik militer, tetapi juga menyampaikan bahwa perang tersebut bisa menjadi bentuk lain dari serangan non-fisik, termasuk perang psikologis dan spiritual, yang berpotensi memecah belah umat dan bangsa. Pesan ini kembali viral di media sosial dan memicu diskusi hangat di kalangan warganet.
Salah satu bagian yang paling menyita perhatian publik adalah pernyataan Cak Nun yang mempertanyakan posisi Indonesia dalam konflik tersebut, dengan mengajukan pertanyaan retoris: “Indonesia akan membela siapa? Iran atau Israel?” Pertanyaan tersebut kini terasa relevan di tengah dinamika geopolitik internasional yang semakin kompleks dan polarisasi opini publik yang mengiringinya.
Kebangkitan kembali ramalan ini bukan hanya menjadi momen viral di dunia maya, tetapi juga menjadi refleksi tentang ketajaman analisis Cak Nun terhadap dinamika politik internasional. Ini sekaligus menjadi pengingat agar masyarakat dan pemerintah Indonesia tetap bijak dan hati-hati dalam menyikapi konflik global, menjaga prinsip politik bebas aktif, dan tidak terjebak dalam narasi atau kepentingan pihak tertentu.