Saham PJHB Melonjak 56 Persen Sejak IPO, Tembus ARA pada Hari Kedua Listing

Ekonomi17 Dilihat

Tintaindonesia.id, Jakarta — Saham dari perusahaan logistik pelayaran Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (kode saham PJHB) kembali mencetak lonjakan harga pada hari kedua pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) — Jumat, 7 November 2025. Saham tersebut mencapai batas auto-reject atas (ARA) setelah naik sekitar 25 persen dari hari sebelumnya, menyentuh level Rp 515 per saham.

Sejak IPO pada harga Rp 330 per saham, saham PJHB telah naik 56 persen dalam waktu singkat. Lonjakan ini menunjukkan antusiasme pasar terhadap emiten yang bergerak di sektor logistik laut ini. Data perdagangan mencatat sebanyak 184 ribu lot saham PJHB berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,5 miliar. Antrean pembelian (bid) dilaporkan mencapai hampir 1,5 juta lot dengan frekuensi pemesanan lebih dari 17 ribu kali.

Hak untuk membeli (warrant) PJHB juga menunjukkan performa impresif — tertulis bahwa waran PJHB-W naik 19 persen ke level Rp 488, dengan kenaikan akumulatif yang disebut “hampir 50 ribu persen”. Keadaan ini memperkuat momentum positif bagi perusahaan di pasar modal.

Baca : Ledakan di SMAN 72 Jakarta Jadi Alarm Serius Ketahanan Nasional, Mahasiswa UI Dorong Evaluasi Sistem Pencegahan Bullying

Komisaris Utama PJHB, Hero Gozali, mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pemangku kepentingan atas pencapaian pencatatan saham perusahaan. “Kami berharap momentum pencatatan ini menjadi awal perjalanan baru perseroan menuju masa depan yang lebih maju, profesional, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya di gedung BEI, Jakarta.

Perusahaan melepas sebanyak 1,44 miliar saham baru melalui penawaran umum (IPO) dan berhasil meraup dana sekitar Rp 158,4 miliar dari publik. Permintaan saham sangat tinggi — oversubscribed hingga 40,94 kali berdasarkan data BEI — menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis PJHB di sektor logistik alat berat dan pelayaran.

Dalam prospektusnya, manajemen PJHB menyatakan bahwa seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal, di antaranya pembangunan tiga unit kapal jenis Landing Craft Tank (LCT). Langkah tersebut diharapkan memperkuat posisi perseroan dalam segmen logistik pelayaran alat berat dan meningkatkan daya saing di industri.

Baca juga : Tumpahan Oli Sebabkan Kemacetan Parah di Jalan Gatot Subroto Cimone

Lonjakan saham PJHB ini dapat dianggap sebagai cerminan pasar yang menilai positif transformasi dan strategi perusahaan di tengah potensi peningkatan aktivitas logistik nasional. Namun, naiknya harga saham juga membawa tantangan yakni bagaimana perusahaan membawa hasil dan rencana bisnisnya ke realitas operasional yang menghasilkan nilai tambah bagi pemegang saham.

Investor dan pelaku pasar disarankan untuk terus memantau kinerja keuangan, realisasi belanja modal, dan pengelolaan aset PJHB ke depan agar lonjakan harga yang terjadi tidak hanya bersifat spekulatif, tetapi didukung oleh fundamental yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *