Tintaindonesia.id, Tangerang — Peringatan HUT Bhayangkara yang ke-79, Lingkar Study Mahasiswa-Pemuda (LSMP) mengadakan konsolidasi tentang Reformasi Polri bertujuan untuk menyikapi apakah Reformasi Polri Untuk Institusi atau untuk memperpanjang jabatan ?.
Reformasi Polri telah menjadi topik hangat dalam beberapa waktu terakhir. Banyak pihak yang berharap reformasi ini dapat meningkatkan profesionalisme dan integritas institusi kepolisian, namun ada juga yang khawatir bahwa reformasi ini hanya digunakan untuk memperpanjang jabatan pejabat tertentu.
“Reformasi Polri harus menjadi momentum untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas institusi, bukan sebagai alat untuk memperpanjang jabatan atau memenuhi kepentingan pribadi.” Ujar Eddy Selaku Ketua LSMP.
Dalam beberapa tahun terakhir, Polri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggotanya. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan kurangnya transparansi.
“Peningkatan Pelayanan, Transparansi, akuntabilitas, dan komitmen terhadap perbaikan sistem adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian sebagai garda terdepan sebagau Penegaj hukum & Pelayan Masyarakat.” Lanjut Eddy.
Reformasi Polri harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan transparan, serta harus melibatkan semua pihak yang terkait. Harus ada komitmen yang kuat dari pimpinan Polri untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas institusi, serta untuk memastikan bahwa reformasi ini tidak digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
“Reformasi Polri yang sebenarnya harus berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan, penegakan hukum yang adil, dan perlindungan hak asasi manusia, bukan sekadar penataan struktur atau perpanjangan jabatan. Mari kita pastikan bahwa reformasi ini membawa perubahan nyata bagi masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.” Ucap Eddy.
“Kita tidak bisa membiarkan reformasi Polri menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan atau memperpanjang jabatan. Reformasi ini harus berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan, penegakan hukum yang adil, dan perlindungan hak asasi manusia,” lanjutnya.
Jika reformasi Polri hanya menjadi kedok untuk mempertahankan kekuasaan, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk menciptakan perubahan yang sebenarnya. Mari kita dorong reformasi yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Reformasi Polri adalah kesempatan untuk menciptakan perubahan yang sebenarnya. Mari kita pastikan bahwa reformasi ini membawa manfaat bagi masyarakat, bukan hanya bagi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.