Iran Ancam Penutupan Selat Hormuz, Dunia dan Indonesia Bisa Terimbas

banner 468x60

Tintaindonesia.id, Jakarta — Iran kembali mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagai respons atas serangan yang menimpa situs nuklirnya. Langkah ini dipandang sebagai tindakan ekstrem karena Selat Hormuz merupakan jalur strategis yang mengalirkan sekitar 20% minyak dan gas dunia, Selasa (24/06/2025).

Anggota Parlemen Iran dari Komite Keamanan Nasional, Behnam Saeedi, menyatakan bahwa penutupan selat adalah salah satu opsi yang akan digunakan apabila kepentingan nasional mereka benar-benar terancam. Pernyataan serupa disampaikan oleh Ali Yazdikhah yang menegaskan bahwa Selat Hormuz akan tetap terbuka selama tidak ada intervensi militer Amerika Serikat terhadap Iran atau Israel.

banner 336x280

Reaksi dunia internasional pun menguat. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menilai bahwa penutupan jalur pelayaran tersebut akan menjadi tindakan yang sangat berbahaya dan bisa memicu eskalasi konflik lebih luas. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mendesak China untuk turut mencegah Iran mengambil langkah tersebut, karena hal itu disebutnya bisa menjadi “bunuh diri ekonomi” bagi Iran dan negara lain.

Menurut laporan yang beredar, jika Selat Hormuz benar-benar ditutup, harga minyak mentah jenis Brent diperkirakan bisa melonjak hingga kisaran US$ 100–110 per barel. Kenaikan ini jauh melebihi asumsi harga minyak dalam APBN Indonesia tahun ini, dan berpotensi menambah tekanan terhadap inflasi serta stabilitas ekonomi nasional.

Dampak dari penutupan selat juga akan sangat terasa di negara-negara Asia seperti China, India, dan Jepang—yang selama ini sangat bergantung pada pasokan energi dari kawasan Teluk. Tak hanya itu, ketegangan militer dan pengamanan jalur laut oleh Amerika Serikat dan negara-negara sekutu diperkirakan akan meningkat drastis.

Sementara itu, keputusan akhir mengenai apakah Selat Hormuz benar-benar akan ditutup masih berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Parlemen Iran baru sebatas memberikan rekomendasi atas dasar ancaman yang dihadapi negara tersebut.

Pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka masih membuka berbagai opsi dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah lanjutan. Namun, potensi gejolak harga energi dunia dan ketegangan geopolitik kini menjadi perhatian serius berbagai negara, termasuk Indonesia.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *