Tintaindonesia.id, Kota Tangerang – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sistem infrastruktur pengendalian banjir. Pada paruh pertama tahun 2025, sebanyak 55 titik turap berhasil diselesaikan pembangunannya, Kamis (31/07/2025).
Kepala Bidang Tata Air Dinas PUPR Kota Tangerang, Teja, menjelaskan bahwa sebagian besar proyek turap kini telah mencapai tahap akhir atau selesai. Dari total tersebut, 27 turap direhabilitasi dan 18 lainnya merupakan pembangunan baru. Lokasi-lokasi strategis yang menjadi prioritas antara lain Mahkota Simprug Ciledug, Kali Ledug Periuk, serta Gebang Raya Periuk, yang sedang dalam tahap pengecoran turap sepanjang 350 meter. Langkah ini dinilai sebagai strategi penting dalam menekan risiko banjir di wilayah rawan.
“Pembangunan turap dilakukan di berbagai titik rentan banjir, terutama di wilayah barat seperti Kecamatan Periuk, Jatiuwung, dan Cibodas. Ada turap yang dibangun dari awal, ada pula yang direhabilitasi dan ditinggikan. Mayoritas kini sudah bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi potensi banjir,” jelas Teja.
Baca : Pemkot Tangerang Perbaiki 11 Rumah Tak Layak Huni di Kelurahan Larangan Utara
Ia menambahkan, tujuh titik turap masih dalam tahap pembangunan lanjutan dan ditargetkan rampung paling lambat akhir Agustus atau awal September. Keterlambatan terjadi karena lokasi proyek berada di sekitar aliran sungai besar, yang menyulitkan proses pengerjaan. Namun, percepatan akan dilakukan dengan penambahan tenaga kerja di lapangan.
“Karena medan cukup menantang, kami sedang menambah jumlah pekerja agar target penyelesaian sebelum musim hujan bisa tercapai,” ungkapnya.
Baca juga : Tanah Nganggur 2 Tahun Bisa Diambil Negara? Ini Penjelasan Resmi Kementerian ATR/BPN
Di samping pembangunan turap, Pemkot Tangerang juga berhasil membangun empat embung baru, yaitu di kawasan Bugel, Duta Bintaro, Villa Japos, dan Paninggilan. Keberadaan embung ini dinilai efektif dalam mengurangi jumlah titik banjir yang selama ini menjadi persoalan tahunan.
“Selama ini, pembangunan turap dan embung terbukti mampu menurunkan risiko banjir secara signifikan di Kota Tangerang,” tutup Teja.
