Tintaindonesia.id, Internasional – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang lepas pantai timur Rusia, tepatnya di kawasan Semenanjung Kamchatka, pada Rabu pagi waktu setempat (30/7). Getaran kuat tersebut memicu peringatan tsunami yang meluas ke sejumlah negara di kawasan Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara lain di Samudra Pasifik.
Badan Meteorologi dan Geofisika Rusia mencatat gempa terjadi pada kedalaman sekitar 21 kilometer dari permukaan laut dan tergolong sebagai salah satu gempa terbesar yang pernah tercatat sejak satu dekade terakhir. Tak lama setelah gempa, otoritas setempat langsung mengeluarkan peringatan tsunami, yang disusul gelombang air laut setinggi 3 hingga 5 meter di wilayah Kepulauan Kuril dan pesisir Kamchatka.
Di Jepang, otoritas menginstruksikan evakuasi sukarela terhadap hampir dua juta penduduk di sepanjang pesisir timur negara itu. Gelombang tsunami mencapai ketinggian hingga 1,3 meter di sejumlah wilayah, termasuk Hokkaido dan Fukushima. Meski sempat memicu kekhawatiran, otoritas PLTN Fukushima menyatakan bahwa fasilitas mereka tetap aman dan tidak terpengaruh secara struktural.
Baca : Gerakan Pangan Murah Sambut HUT ke-80 RI di Kota Tangerang, Hadir di 13 Kecamatan
Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk negara bagian Hawaii dan wilayah Pantai Barat Amerika Serikat. Di California, gelombang setinggi 1 hingga 1,6 kaki tercatat di beberapa titik seperti Monterey dan Arena Cove. Hawaii juga melaporkan gelombang sekitar 4 hingga 5 kaki. Ribuan warga sempat dievakuasi ke daerah lebih tinggi sebelum peringatan diturunkan menjadi sekadar advisori.
Tak hanya itu, negara-negara lain seperti Kanada, Kolombia, Ekuador, Peru, hingga Selandia Baru juga mengaktifkan sistem peringatan dini tsunami dan menyarankan warga pesisir untuk menjauhi pantai. Beberapa negara Pasifik Kecil bahkan menyebut gelombang yang datang sebagai yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, di Rusia, gempa juga memicu aktivitas vulkanik. Gunung api Klyuchevskoy di Kamchatka dilaporkan mulai mengeluarkan abu dan erupsi kecil pasca-gempa. Tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini, namun beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan saat proses evakuasi.
Baca juga : Dana Puluhan Juta untuk DIKLATPIMNAS BEM Banten, IMKT: Output untuk Mahasiswa Kabupaten Tangerang Nihil
Hingga rilis ini diturunkan, sebagian besar peringatan tsunami telah dicabut atau diturunkan menjadi status waspada. Namun, otoritas di berbagai negara masih mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap kemungkinan gelombang susulan dan arus kuat di sekitar pesisir.
Peristiwa ini kembali menjadi pengingat pentingnya sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, khususnya di wilayah yang berada di lingkaran api Pasifik.