Tintaindonesia.id, Jakarta – Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan kinerja yang solid. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh sebesar 5,12% (year-on-year/YoY), melampaui ekspektasi sejumlah analis dan pelaku pasar yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan hanya di kisaran 4,80%.
Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya (kuartal I 2025) yang tumbuh 5,11%. Meski peningkatannya tipis, namun angka ini menunjukkan ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan.
“Ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (5/8/2025).
Baca : PLN Indonesia Power UBP Lontar Ajak Pemkab Tangerang & IT PLN Tangani Sampah
Edy menambahkan bahwa secara kuartalan (quarter to quarter/qtq), ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh sebesar 3,76% dibandingkan kuartal I 2025. Sementara secara kumulatif (semester I 2025), pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sektor Unggulan dan Penopang Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 didorong oleh sejumlah sektor kunci, antara lain:
- Sektor industri pengolahan
- Perdagangan
- Konstruksi
- Transportasi dan pergudangan
Di sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB) masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi, dengan kinerja ekspor juga turut menyumbang pertumbuhan yang positif meskipun dibayangi ketidakpastian global.
Baca juga : KRL Anjlok di Stasiun Jakarta Kota, Sejumlah Perjalanan Dialihkan
Optimisme di Tengah Tantangan
Capaian ini menjadi angin segar bagi pemerintah dan pelaku usaha yang tengah mendorong pemulihan ekonomi nasional pascapandemi dan perlambatan global. Kendati demikian, sejumlah tantangan masih mengintai, seperti tekanan geopolitik internasional, volatilitas harga komoditas, serta pelemahan ekonomi global yang dapat memengaruhi ekspor Indonesia pada kuartal-kuartal mendatang.
Pemerintah diharapkan tetap waspada dan konsisten menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan memperkuat daya beli masyarakat, mempercepat realisasi belanja negara, serta memastikan iklim investasi tetap kondusif.