3.263 Penumpang Gagal Terbang di Bandara Komodo Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Berita90 Dilihat
banner 468x60

Tintaindonesia.id, Labuan Bajo – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak signifikan terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo. Sebanyak 3.263 penumpang dilaporkan gagal terbang pada Sabtu (2/8/2025) menyusul pembatalan 28 jadwal penerbangan oleh sejumlah maskapai, Minggu (3/8/2025).

Erupsi hebat yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari itu mengeluarkan kolom abu vulkanik hingga mencapai 18.000 kaki atau sekitar 5.500 meter di atas permukaan laut. Abu vulkanik tersebut terbawa angin ke arah barat dan barat laut, mencakup wilayah udara Labuan Bajo yang menjadi lintasan pesawat.

banner 336x280

Meski Bandara Komodo tetap beroperasi secara teknis, pihak maskapai mengambil langkah antisipatif dengan membatalkan penerbangan demi keselamatan penumpang dan kru. Dari 28 penerbangan yang dibatalkan, dua di antaranya merupakan penerbangan internasional menuju dan dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca : AS Berlakukan Tarif Impor Baru: Ratusan Negara Terkena Dampaknya Mulai Agustus 2025

General Manager Bandara Komodo, Dewa Rai, menyatakan bahwa keputusan pembatalan sepenuhnya berada di tangan maskapai. “Kami telah melakukan paper test dan hasilnya nihil dari abu vulkanik. Namun, keselamatan penerbangan menjadi prioritas,” ujarnya.

Sementara itu, ratusan penumpang terlihat memenuhi ruang tunggu bandara, menanti kepastian penerbangan lanjutan. Sejumlah maskapai juga dilaporkan memberikan kompensasi serta penjadwalan ulang (reschedule) kepada penumpang yang terdampak.

Pemerintah daerah Manggarai Barat turut mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan tetap waspada terhadap kemungkinan hujan abu. Pihak Bandara Komodo bersama BMKG dan otoritas penerbangan terus memantau perkembangan arah sebaran abu vulkanik.

Baca juga : Kibarkan Bendera Bajak Laut One Piece di Banten Bisa Kena Sanksi Hukum

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan yang kesekian kali terjadi sejak awal 2025. Aktivitas vulkanik yang meningkat membuat PVMBG menetapkan status waspada dan meminta masyarakat di sekitar gunung menjauhi radius bahaya 3 kilometer dari puncak kawah.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan penerbangan kembali normal. Pihak bandara meminta masyarakat dan calon penumpang untuk terus memantau informasi resmi dari maskapai maupun otoritas bandara terkait kondisi penerbangan.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *