Konflik Thailand-Kamboja Memanas: Jet Tempur Dikerahkan, Korban Jiwa Berjatuhan

Internasional169 Dilihat
banner 468x60

Tintaindonesia.id, Internasional – Situasi di kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja kembali memanas. Konflik bersenjata pecah antara kedua negara hingga menelan korban jiwa dan mendorong evakuasi ribuan warga. Dalam insiden terbaru, Thailand mengerahkan jet tempur untuk menyerang pos militer Kamboja setelah sejumlah tentaranya menjadi korban ledakan ranjau, Kamis (24/07/2025).

Bentrokan dimulai di wilayah sengketa dekat kuil Ta Moan Thom dan Preah Vihear. Pihak Thailand menuduh pasukan Kamboja menanam ranjau yang menewaskan prajurit mereka, sementara Kamboja menuding pasukan Thailand telah melanggar batas wilayah.

banner 336x280

Sebagai bentuk respons, militer Thailand mengirim enam jet tempur F-16 yang dilaporkan berhasil menghancurkan sejumlah target militer Kamboja. Serangan ini memicu kekhawatiran akan eskalasi perang terbuka antar kedua negara di kawasan Asia Tenggara.

Baca : Israel vs Iran: Konflik Langsung Pecah, Dunia Waspadai Perang Regional

Data sementara mencatat sedikitnya 12 korban jiwa, terdiri dari warga sipil dan tentara. Puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara dan artileri. Pemerintah Thailand juga telah mengevakuasi lebih dari 40.000 warga dari wilayah perbatasan ke tempat yang lebih aman.

Pemerintah Kamboja mengecam keras tindakan militer Thailand dan menyebutnya sebagai bentuk agresi. Kamboja juga telah mengajukan nota protes resmi ke Dewan Keamanan PBB dan mendesak intervensi internasional guna meredam konflik.

Sementara itu, organisasi regional ASEAN menyatakan keprihatinannya atas situasi yang berkembang dan mendorong kedua negara untuk segera menghentikan aksi militer serta memulai proses diplomasi guna menghindari konflik berkepanjangan.

Baca juga : Saat Rudal Berbicara, Narasi Berperang: Analisis Komunikasi Politik Israel–Iran

Menteri Luar Negeri Malaysia dan Singapura juga telah menyampaikan pernyataan terbuka, mendesak Thailand dan Kamboja menahan diri dan menghormati hukum internasional. Beberapa negara lain di kawasan juga mulai melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan situasi ini.

Hingga berita ini dirilis, belum ada kepastian apakah pertempuran akan berhenti atau justru meningkat. Namun jelas, konflik bersenjata ini telah menimbulkan ketegangan politik dan kemanusiaan yang mengancam stabilitas kawasan Asia Tenggara.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *